Jumat, 26 Februari 2010

SABUK PELINDUNG BUMI



             Apa rasanya ketika kita sedang asyik menghubungi seseorang dengan menggunakan ponsel, tiba-tiba terjadi gangguan sinyal dongkol, itu pasti. Jika sedang berada di ruangan, menyangka, sinyal terhalang bangunan atau atau terhalang gunung atau kita berada pada tempat yang rendah atau terlalu tinggi, sehingga sinyal tidak bisa tertangkap oleh telfon seluler kita.

           Tapi tahukah anda bahwa gangguan sinyal tidak hanya disebabkan faktor lokal saja, namun juga faktor interferensi atau gangguan medan elektromaknetik matahari. Kita patut bersyukur kepada Allah swt. karena bumi dilindungi sebuah sabuk besar yang terdiri dari lapisan elekron dan proton yang tertangkap. Lapisan pelindung bumi ini disebut Sabuk Van Allen. Medan magnet ini muncul akibat basarnya kuantitas kepadatan inti bumi.

            Sabuk Van Allen berada di lapisan magnetosfer bumi untuk membedakannya dengan atmosfer. Partikel pada sabuk radiasi ini berputar sepanjang jalur magnetik bumi yang membentang di atas khatulistiwa.

          Mengapa Allah menciptakan Sabuk Van Allen? Salah satu fungsinya adalah mencegah radiasi gelombang elektromaknetik kosmis yang berlebihan. Efek radiasi yang terus dipancarkan matahari dan bintang-bintang lainnya ini, akan sangat berbahaya bagi mahluk hidup. Jika tidak ada Sabuk Van Allen, ledakan hebat dari energi solar flares yang sering terjadi pada matahari akan menghancurkan semua kehidupan dimuka bumi. Padahal , energi yang dipancarkan dalam salah satu ledakannya sebanding dengan 100 juta bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Sebagai informasi, 58 jam setelah ledakan bom atom di Hiroshima, jarum magnetic kompas menunjukkan gerakan yang luar biasa, yaitu 250 km di atas atmosfer bumi, suhupun meningkat mencapai angka 2500 derajat celcius, bahkan lebih.

          Demikianlah, Allah Swt. Menciptakan sabuk radiasi Van Allen sebagai tameng pelindung yang mencegah radiasi-radiasi berbahaya yang dapat menghancurkan bumi. Maka, nikmat dari Allah manakah yang kita dustakan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar